Senin, 29 Maret 2010

bahasa indonesia 2 ( kalikatur )

Setiap manusia mempunyai hak yang sama, salah satunya mempunyai hak untuk mengeluarkan suara. Pada kalikatur ini mempunyai pesan moral yaitu kita semua harus membebaskan semua orang untuk mengeluarkan pendapat dan keluh kesahnya. Seperti salah satu contoh kalikatur ini, seorang petani terpaksa meninggalkan lahannya karena akan ada proyek bijih besi. Pada prinsipnya, petani tersebut tidak mau meninggalkan lahannya itu karena merupakan mata pencaharian untuk menghidupi keluarganya. Tetapi petani tersebut tidak bisa berbuat apa-apa karena suaranya tidak pernah di dengar oleh pihak-pihak yang bersangkutan dalam proyek tersebut. Sehingga saya menyarankan supaya ada pergantian lahan yang baru untuk petani tersebut supaya dapat tetap menghidupi keluarga dan kehidupan yang akan datang.

Contoh lain dalam kalikatur ini adalah keterpaksaan masyarakat dalam penggunaan gas elpiji yang harganya tinggi. Sehingga sebagian rakyat kecil tidak sanggup untuk membelinya. Jangankan untuk membeli gas elpiji, untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan saja, terkadang rakyat kecil merasa kesulitan. Oleh sebab itu, pemerintah harus meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, agar tidak berlarut-larut menghadapi masalah ini. Salah satunya dengan mempertimbangkan pendapat dan keluh kesah mereka agar semuanya berjalan sesuai yang diharapkan pemerintah dan juga rakyatnya.

Rabu, 10 Maret 2010

bahasa indonesia 2 ( alur kerja perusahaan jasa kontraktor )

- Marketing mencari Info tentang lelang. Pengumuman lelang biasanya melalui media cetak, media elektronik dan asosiasi, seperti GAPENSI (Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia), GAPEGSINDO, AKSI, AKSINDO, dan GAPEKNAS. Setelah itu mengambil dokumen lelang biasanya di ambil oleh Direktur atau orang yang telah di beri kuasa. Didalam dokumen lelang menyebutkan syarat-syarat mengikuti proyek tersebut seperti penyerahan Akte Pendirian PT, Akte Perubahan, SK Kehakiman, termasuk NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak ), PKP (Pengukuhan Kena Pajak), SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan). Setelah itu dalam tahap Aanwijzing Rekanan atau perusahaan mendapat penjelasan atau mengikuti rapat mengenai tender dan syarat-syarat tender. Dalam Rapat tersebut di hadiri oleh Owner ( Pemberi Kerja ), Peserta atau Rekanan dan Panitia Lelang. Lalu perusahaan menyerahkan jaminan penawaran. Kemudian Perusahaan memasukkan Surat Penawaran Harga dan pemasukkan Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen, Surat Pernyataan Tidak Berstatus Pegawai Negeri, Surat Pernyataan Jaminan Barang, Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Pekerjaan, dan Surat Pernyataan Minat, dan surat-surat tersebut dimasukkan ke dalam kotak yang telah disediakan oleh panitia lelang. Setelah itu peserta membuka bersama-sama surat yang telah dimasukkan ke dalam kotak. Dari jumlah peserta atau rekanan yang mengikuti lelang, di ambil nilai penawaran yang paling rendah dari nilai pagu, dan termasuk dilihat dari kelengkapan administrasi dan teknisnya. Kemudian peserta memperoleh pengumuman dari hasil evaluasi administrasi dan teknis. Jika kelengkapan administrasi lengkap, maka dilanjutkan ke pembukaan sampul kedua. Jika tidak lengkap, sampul kedua tidak dibuka dan peserta tersebut di nyatakan gugur dan di minta untuk mengambil sampul kedua tersebut. Setelah itu, akan di umumkan pengumuman pemenang, pada umumnya yang dinyatakan pemenang adalah perusahaan yang memberikan penawaran harga yang terendah dari nilai pagu. Setelah pengumuman pemenang, biasanya di adakan masa sanggah dimana masa itu diberikan apabila ada atau tidaknya rekanan atau perusahaan yang merasa keberatan atas kemenangan suatu perusahaan yang dinyatakan pemenang. Jika ada, panitia langsung meninjau kembali, Jika sanggahan tersebut tidak mempengaruhi dan tidak mempunyai efek yang besar, lalu melanjutkan ke tahap berikutnya. Bagi pemenang, pada tahap berikutnya panitia mengeluarkan SPK (Surat Perintah Kerja) dan perusahaan membuat Jaminan Pelaksanaan yang diterbitkan oleh Bank Pemerintah dengan masa yang telah ditentukan . Nilai Jaminan Pelaksanaan 5% dari nilai kontrak yang di ajukan. Kemudian Surat tersebut di serahkan ke panitia lelang atau Pejabat Pembuat Komitmen. Lalu panitia membuat surat terima lapangan berikut penandatanganan perjanjian kontrak. Setelah itu, perusahaan membuat Surat Jaminan Uang Muka ke Bank Pemerintah atau Asuransi. Kemudian masa kerja pun mulai dilaksanakan. Akan tetapi jika dalam pengumuman lelang dinyatakan kalah, perusahaan menarik Surat Jaminan Penawaran yang sudah diketahui, di tandatangani serta diberi cap oleh panitia lelang. Kemudian perusahaan mencairkan ke bank yang mengeluarkan jaminan penawaran tersebut. Maka proses itu pun selesai.

Analisis Terhadap Kontrak-kontrak yang dibuat :

- Pada saat kerja umumnya melalui bobot prestasi yang telah di laksanakan dan di bayar melalui termin (tahapan), termin pertama perusahaan mendapat 20% dari nilai kontrak yang digunakan untuk modal kerja. Termin kedua di dapat jika bangunan sudah mencapai 60% maka perusahaan menerima tagihan sebesar 50% dari nilai kontrak. Jika bangunan sudah mencapai 80% maka sudah masuk kedalam termin ketiga dan perusahaan berhak menerima 75% dari nilai kontrak. Dan pada termin keempat jika prestasi telah mencapai 100%, perusahaan menerima 95% dari nilai kontrak. Sedangkan 5% nya di tahan oleh owner atau pemberi kerja untuk jaminan pemeliharan. 5% akan di bayar setelah serah terima pekerjaan satu dan dua dengan catatan menaruh jaminan pemeliharaan dengan waktu yang telah ditentukan oleh panitia lelang.

- Di luar termin, dalam kontrak ada potongan Ppn dan Pph yang di potong langsung oleh pihak owner atau pemberi kerja melalui bank. Besarnya Ppn dalam kontrak tersebut sebesar 10% dan Pph sebesar 3% dari nilai kontrak. Dan perusahaan hanya mendapat tanda bukti potongan tersebut berupa SSP dan faktur pajak.